Komandan Kodim 0707/Wonosobo Letkol Inf Rahmat yang diwakili Pasi Intel Kapten Inf Khabib Al Amin menjadi narasumber dalam acara deklarasi Anti Perundungan, anti kekerasan seksual, anti Napza dan anti intoleransi SMP Negeri 1 Wonosobo yang dibuka oleh Tono Prihatono selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten bertempat di Gedung Adipura Kencana. (1/9/2022)
Baca juga:
Bakamla RI Resmi Tutup Pelatihan ICS
|
Tono Prihatono dalam pembukaannya menyampaikan selamat atas terselenggaranya kegiatan deklarasi ini, semoga dengan adanya kegiatan ini maka sekolah menjadi tempat yang menyenangkan bagi para siswa. Sehingga tujuan pendidikan yang dicanangkan pemerintah bisa berhasil sesuai harapan.
Selaku Kadispora menekankan bahwa deklarasi tersebut nantinya benar-benar diterapkan di setiap lingkungan sekolah. Menurutnya Deklarasi tersebut juga tak sekedar kampanye semata, namun harus diwujudkan dalam aksi nyata. Dan kegiatan ini harus didukung oleh semua pihak mulai dari Pemerintah, dewan guru, wali murid dan peserta didik.
Kapten Inf Khabib dalam pengarahannya menyampaikan bahwa bangsa Indonesia merupakan negara yang mempunyai keanekaragaman yang sangat kompleks, mulai dari agama, suku bangsa, adat istiadat dan sebagainya. Perbedaan ini menjadi anugrah yang tak terhingga, akan tetapi juga bisa menjadi malapetaka.
Oleh sebab itu Kapten Khabib Al Amin mengajak kepada semua siswa untuk saling mengerti bahwa di sekolah terdapat banyak anak yang memiliki latar belakang berbeda – beda. Perbedaan itu harus kita sadari bersama tidak boleh menjadi bahan ejekan atau sebagainya.
Sebagai aparat keamanan negara sangat mendukung kegiatan ini, sebab anak – anak merupakan calon penerus bangsa. Mereka harus dibekali dengan rasa persatuan dan kesatuan demi keselamatan NKRI.
Baca juga:
Kesenian Jawa Purba Digelar di Kaligondang
|
Sri Puji Astuti, Kepala sekolah SMPN 1 Wonosobo mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga kegiatan ini bisa berjalan dengan baik dan harapannya khususnya di sekolah ini tidak terjadi perundungan, kekerasan seksual, intoleransi, Napza.
Semoga dengan diselenggarakan kegiatan ini yang diikuti seluruh komponen maka bisa mencegah terjadinya perundungan, kekerasan seksual, penggunaan napza dan pencegahan diskriminasi, pungkas kepala sekolah.